Bukti Kehidupan Diplanet Lain
Disusun
Oleh:Anjar Ls d’java
A.
Bukti KEHIDUPAN DI MARS,
Sudah Ditemukan 35 Tahun Lalu
LOS ANGLES-Sejumlah
ilmuwan mungklaim telah menemukan bukti kehidupan di Planet Mars. Bukti itu
bahkan telah diketahui sejak 35 tahun silam melalui misi luar angkasa NASA
berkode Viking.
‘’Tanah di permukaan Mars terlihat aktif, ada gas yang keluar.
Mungkin itu gas CO2 atau gas Lain yang mengandung radio karbon, ‘’
Dengan menerapkan nalisis matematika kompleks, Meneliti menemuken
adanya respons biolagi dalam kondisi tersebut. Namun peneliti itu belum sampai
pada tahap kesimpilan karena masih banyak hal lain yang harus dianalisis.
Peneliti tersebut dilakukan sejumlah ilmuwan dari Universitas Los Angeles,
California,Tempe,Arizone dan Siena Italia dan dipublikasikan dalam Journal of Aeronautical and Space
Sciences (IJASS)
Misi Viking 1 dan 2 diluncurkan pada bulan agustus dan bulan
september 1975. Keduanya mendarat di Mars satu tahun kemudian untuk menjelajahi
permukaan dan menganalisis tanah.
Saat ini NASA juga tengah mengadakan misi menjelajahi Planet MARS
menggunakan Curiosity Rover yang diperkirakan mendarat pada bulan Agustus tahun
ini.(savean)
B.Ilmuwan Rusia Menemukan Objek Mengorbit Venus, Bukti Adanya Kehidupan!
Foto Venus menguak obyek serupa “cakram
(disk)”, “sirip hitam”, dan “kalajengking”.
Para ilmuwan Rusia melakukan lompatan yang
sangat jauh: mengklaim memiliki bukti ada kehidupan di Planet Venus, tetangga
Bumi yang jauh lebih dekat dengan Matahari.
Sebuah
artikel yang dipublikasikan majalah Riset Tata Surya (Solar System Research) menyebut, ilmuwan menemukan sejumlah
obyek yang serupa dengan mahluk hidup di Bumi. Temuan itu diperoleh dari foto
yang dalam misi Venus tahun 1982.
Leonid
Ksanfomaliti dari Academy of Sciences,
Institut Penelitian Angkasa Luar Rusia mempublikasikan hasil penelitian yang
diambil satelit tanpa awak Rusia, Venus-13.
Foto-foto
menampilkan sejumlah obyek yang menurut Ksanfomaliti, serupa cakram atau disk
dan ada pula mirip sirip hitam serta mirip kalajengking.
“Benda-benda
itu muncul, turun naik, dan menghilang,” kata ilmuwan, merujuk ke lokasi mereka
yang berubah pada foto yang berbeda dan jejak di tanah, seperti dimuat situs
Rusia,
“Bagaimana jika saat ini kita melupakan teori
bahwa, tak mungkin ada kehidupan di Venus”, ungkapnya.
“Kami
menyarankan, fitur morfologis pada obyek-obyek itu bisa membuat kita
berpendapat sebaliknya, ada mahluk hidup di sana,” kata Ksanfomaliti
menambahkan.
Untuk
diketahui, hingga saat ini belum ada satupun data, bahwa ada kehidupan di
Venus, di mana temperatur permukaan mencapai 464 derajat Celcius.
Penelitian
lain telah menyarankan bahwa air cair mungkin pernah menutupi Venus, tapi
konsensus ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada lautan di sana selama minimal 2
miliar tahun.
Sementara,
seperti dimuat The Daily Caller,
ukuran Venus hampir sama dengan Bumi, namun ia memiliki atmosfer tebal yang
didominasi karbondioksida. Dengan tekanan atmosfer 92 kali dari Bumi.
Venus tak punya air, dengan
permukaan mirip kontur banyak gunung berapi. Planet ini tak pernah masuk daftar
para ilmuwan untuk menemukan kehidupan lain di luar Bumi.
Namun
beberapa waktu lalu ilmuwan berteori bahwa atmosfir Venus jauh lebih dingin
ketimbang permukaan planet itu, temperaturnya mirip atmosfir Bumi yang
menunjang kehidupan. Dengan kondisi seperti itu besar sekali adanya kehidupan
di atmosfir planet Venus.
Untuk
planet tetangga Bumi, bukan ekstrasolar, peneliti lebih tertarik untuk
menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan di Planet Mars atau Titan, satelit
Planet Saturnus. Atau setidaknya mengincar mereka sebagai ‘koloni’
manusia, jika suatu ketika, Bumi tak lagi bisa menopang kehidupan
C.Ilmuwan Membuktikan 99%
Yakin Ada Kehidupan di Mars !
Temuan terbaru dari para Ilmuwan NASA. Pemerhati sejarah dan Luar
angkasa pasti masih ingat bahwa pada bulan Juli 1976, Pesawat Penjelajah luar angkasa Viking 1
mendarat di Mars dan tidak menemukan jejak kehidupan.
Namun sekarang para ilmuwan tersebut
akhirnya menemukan bukti tentang adanya kehidupan di dalam sample tanah yang
diambil dari Mars oleh Viking 1 tersebut.
Ilmuwan, analis, dan ahli fisika
dari berbagai kalangan tersebut menyimpulkan dari sample garam dalam tanah dari
mars tersebut membawa bukti sangat kuat tentang adanya kehidupan di Mars,
setidaknya berbentuk mikro organisme atau mikroba. Awalnya, para analisis
tengah mencari 'kompleksitas' dalam sampel tersebut, namun kemudian mereka
menemukan hal yang sangat mengejutkan. bukti adanya kehidupan di Planet Mars
Para peneliti dari Universitas Siena dan
California Keck Institute menyebutkan mereka menemukan respon biologis yang
kuat, yang tentu saja mengejutkan mereka. Penilaian ulang sample tanah dari
Viking 1 dipicu oleh penemuan zat 'perchlorates' dalam pedaratan pesawat
eksplorasi lain ke Mars, Phoenix, pada tahun 2008. Christopher McKay
dari NASA Ames Research Centre menyatakan, bahwa penelitian tersebut adalah
mencari bukti tentang adanya kehidupan organik di Mars, bukan untuk mencari
bukti hidup atau mencari bukti kehidupan organisme di masa lalu Mars.
Bukti pangungkasnya tentu dengan
mengambil video rekaman dari akifitas bakteri di Mars. Tentu saja itu harus
dilakukan di Mars dengan mengirim pesawat eksplorasi ke sana.
Josheph
Miller dari USC Keck School of Medicine menyebutkan, bahwa berdasarkan apa yang mereka temukan sejauh
ini, mereka yakin 99% ada kehidupan di Mars. Penemuan ini tentu menggembirakan
bagi para ilmuwan dan pencinta UFO.
Keyakinan mereka selama ini
terjawab, dan membuat orang harus berpikir ulang tentang kemungkinan : "We Are Alone in This Universe."
Untuk langkah lanjut, NASA berencana mengirim misi pesawat luar angkasa
penjelajah baru : Mars Science Laboratory Rover ke Mars dan pesawat itu diberi
nama : Curiosity yang menurut
rencana akan diluncurkan bulan November 2012. Tak tanggung-tanggung, biaya sebesar The $ 2.500.000.000 alias 2,5
Milyar Dollar digelontorkan untuk merakit pesawat bertenaga nuklir
tersebut. Misi ke Mars selanjutnya direncanakan pada tahun 2016 yang diberi nama ExoMars Trace Gas Orbiter,
dimana bertujuan untuk menganalisa atmosfer Mars serta mencari bukti aktivitas
biologi atau geologi di permukaan planet merah itu. Jika analisa tentang
kehidupan di Planet Mars ini benar, berarti ada kemungkinan Planet Mars bisa
ditinggali dan dijadikan tempat hidup bagi manusia.
(Foto: Telegraph)
LONDON - Ilmuwan memprediksi adanya kehidupan di banyak planet. Mereka meyakini bahwa bumi bukanlah satu-satunya planet yang dapat dihuni di alam semesta ini.
Dilansir Telegraph, Rabu (12/9/2012), ilmuwan mendesain model baru untuk menguji apakah planet dapat mendukung adanya kehidupan melalui pencarian bukti pada air bawah tanah. Ketimbang mencari air di permukaan, ilmuwan memilih untuk menggunakan alat-alat baru guna mengidentifikasi apakah mungkin terdapat air yang tetap mencair meskipun diterpa panas oleh inti bumi.
Pengembangan penelitian ini menandakan lebih banyak planet yang ditemukan, maka semakin tinggi pula tingkat kemungkinan para peneliti untuk menemukan kehidupan di planet tersebut.
Penelitian yang dilakukan British Science Festival di Aberdeen ini menantang teori "Goldilocks". Teori yang menyebutkan bahwa planet harus berada dalam jarak yang ditentukan dari matahari untuk mendukung kehidupan, sebelum air membeku atau menguap.
"Ini ide tentang berbagai jarak dari bintang, di mana permukaan sebuah planet yang menyerupai bumi tidaklah terlalu panas atau terlalu dingin bagi air untuk menjadi cair," tutur peneliti Sean McMahon dari Aberdeen University. Ia mengungkapkan, umumnya orang mengatakan jika planet berada dalam zona Goldilocks, lalu planet itu memiliki air pada permukaannya dan bisa menjadi planet yang dapat dihuni.
Penelitian baru ini bisa menjadi sebuah terobosan penting dalam membangun tanda-tanda kehidupan. Planet mampu menciptakan panas mereka sendiri ketimbang menerima panas dari matahari. (fmh)
Dilansir Telegraph, Rabu (12/9/2012), ilmuwan mendesain model baru untuk menguji apakah planet dapat mendukung adanya kehidupan melalui pencarian bukti pada air bawah tanah. Ketimbang mencari air di permukaan, ilmuwan memilih untuk menggunakan alat-alat baru guna mengidentifikasi apakah mungkin terdapat air yang tetap mencair meskipun diterpa panas oleh inti bumi.
Pengembangan penelitian ini menandakan lebih banyak planet yang ditemukan, maka semakin tinggi pula tingkat kemungkinan para peneliti untuk menemukan kehidupan di planet tersebut.
Penelitian yang dilakukan British Science Festival di Aberdeen ini menantang teori "Goldilocks". Teori yang menyebutkan bahwa planet harus berada dalam jarak yang ditentukan dari matahari untuk mendukung kehidupan, sebelum air membeku atau menguap.
"Ini ide tentang berbagai jarak dari bintang, di mana permukaan sebuah planet yang menyerupai bumi tidaklah terlalu panas atau terlalu dingin bagi air untuk menjadi cair," tutur peneliti Sean McMahon dari Aberdeen University. Ia mengungkapkan, umumnya orang mengatakan jika planet berada dalam zona Goldilocks, lalu planet itu memiliki air pada permukaannya dan bisa menjadi planet yang dapat dihuni.
Penelitian baru ini bisa menjadi sebuah terobosan penting dalam membangun tanda-tanda kehidupan. Planet mampu menciptakan panas mereka sendiri ketimbang menerima panas dari matahari. (fmh)